Pukul 12.15 bel pulang sekolah berbunyi, aku melangkah menuju pintu gerbang..
sebelum pulang ke rumah, aku mampir ke sebuah rumah makan, dengan uang sepuluh ribu rupiah, kubeli sebungkus nasi dengan lauk ikan goreng.
segera bergegas ku menuju rumah ditengah guyuran terik panas matahari. setelah tiba kubuka pintu depan, setelah masuk ku kunci lagi.
aku menuju kamar, ku buka seragam ku, baju kaos dalam ku sudah basah oleh keringat, deodorant pun tak mampu menahan cucuran keringat yang mengalir di ketiak.
aku segera membuka bungkusan nasi, aku harus makan yang banyak, biar nanti siap menghadapi tantangan gank busuk itu.
selera makan menjadi hilang kalau mengingat tendangan ke perut, seakan akan menyodok keluar nasi yang telah ku telan. namun ku paksa menyuap nasi masuk dan syukurlah akhirnya kenyang juga walau makanan itu tidak habis sebungkus
pukul 15.15, suara mobil memecah keheningan, ternyata pimpinan gank itu benar benar serius mengajakku bertarung, sungguh pengecut pikirku karena menantang anak dibawah umur sepertiku, ia hanya sendiri, aku memakai kaos ku, dengan celana jeans biru. aku masuk ke mobilnya, aura kekejaman hadir di tubuh pria ini, "tenanglah, aku akan turuti kata-katamu, tidak akan ada lagi keroyokan disini, kau kan berhadapan dengan kami satu lawan satu" jelasnya dengan nada sinis
tempat yang ia tuju kali ini ternyata berbeda dari yang 2 minggu lalu, namun suasana sama sepinya
mobil berhenti ditepi hutan, disana telah menunggu 4 orang temannya, aku ditariknya dengan keras, lalu ia bawa ke pedalaman hutan hingga ke tempat yang jarang pepohonan, meski telah siap, hati ku masih bergetar apakah aku akan pulang dengan selamat ?.
pimpinan gank itu meminta ku membuka baju, dan celana ku,
ku turuti perintahnya, aku bertelanjang dada dan hanya memakai celana boxer pendek se paha seperti halnya mereka.
peraturan permainan, pemain mengalahkan lawan hingga lawannya pingsan alias KO
salah seorang anggota gank berkulit hitam maju ke depan, aku mengambil kuda kuda, ia tak terlalu tinggi, kepala ku melebihi bahunya, ia melangkah ke hadapku sambil mengarahkan tinju keras ke arah dada, sedikit gerakan menghindar, ku tepis pukulannya, aku lepaskan bogeman ke arah ulu hatinya, sebelum sempat bereaksi aku tendang kemaluannya. sekali tebasan di leher kanan sudah cukup membuatnya pingsan.
satu orang ku lumpuhkan tanpa berhasil menyentuh tubuhku
orang kedua, juga berhasil ku kalahkan tanpa sedikit pun menyentuh badanku, pun yang ke tiga, sama saja, keduanya terkapar pingsan setelah hati dan lehernya terkena pukulan
orang keempat, aku menyerang lebih dahulu lewat sebuah pukulan ke pipi, namun karena keunggulan postur ia menangkis pukulanku dan menampar pipi kiriku, lalu ia menendang pahaku dan kemaluanku, dan menjatuhkan ku dengan tinju di rusuk kiri, aaargh aku mengerang kesakitan dan sebuah tendangan ia arahkan ke perut kiri. aku kembali berdiri, tangan kirinya langusng menuju pipi kanan, "hyeah" dengan sigap tangannya ku tangkis dan ku balas tendangan nya, kulayangkan pukulan membabi buta hingga akhirnya ia terkapar
pimpinanya heran, aku yang dulu lemah dan payah kini menjatuhkan semua angggotanya.
ia maju, membuka pakaiannya, menatap ku seolah ingin membunuhku, wow badannya atletis, perutnya berkotak kotak dan keras terlihat, berbeda dengan badanku
aku siap untuk melawannya, "ayo, kita selesaikan ini" teriakku
Bersambung ............................
Dikutip Dari :
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AhMGQXXhQeRFO90eDpaLNBWgRAx.;_ylv=3?qid=20110530093527AA4TRrB
Wednesday, 1 June 2011
My Story Part 7
Labels:
cerita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment