Selamat datang di Sajak Sahabat, Sebuah Coretan Kecil Tentang Mimpi dan Kehidupan

Wednesday, 1 June 2011

My Story Part 8 (Part Akhir)

Hanya aku dan dia, kami akan berduel, semangat ku membara untuk membalas semua apa yang telah ia lakukan terhadapku. tinju lemah ia arahkan pada ku, sedikit tepisan berhasil mengalihkan pukulannya,. kami terus berduel, keringat membasahi tubuh, ketahanan fisik tentu sangat penting di pertarungan tanpa wasit ini. fisik orang ini tentu lebih segar dariku, ia baru satu kali bertarung, sedangkan aku sudah melawan 4 orang sebelumnya.

sebuah pukulan tepat mengenai dadanya, ku tambah dengan pukulan ke rusuk kanannya. ku kibaskan tangan kanan menuju lehernya, namun ntah kemasukan apa tiba tiba ia menjadi kesetanan. ia menangkis tebasan dengan tangan kiri, setelah itu mengepalkan tangannya menuju ulu hati ku,tangan kiri dan kanannya bergantian menampar pipi ku. ntah apa yang terjadi aku tak bisa menebak arah serangannya, perut ku dipukul dua kali, rusukku menerima kepalan tangan nya, muka ia bogem keras, hingga bibir dan bekas luka di pipiku berdarah, serta mataku menjadi lebam. ia terus menyerangku dengan mebabi buta, pada akhirnya ia menendang kemaluanku disertai pukulan di pipi kiriku.
aku terbaring di tanah meringis kesakitan. pandangan ku mulai kabur, diiringi rasa sakit di perut, ulu hati, muka, punggung, dada dan kemaluan.
pimpinan gank itu mengambil sebotol air mineral, ia meminum air itu, lalu mendekat, ia membuka paksa mulut lalu meminumkan air itu padaku. setelah itu, ia masukkan ludahnya ke dalam mulutku
aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi

tiba tiba, tubuhku merasakan sebuah energi yang luar biasa, aku daratkan kaki ke mata kaki orang biadab itu sambil aku berdiri bangkit, tak peduli dengan keadaan sekitar, aku serang ia, serang terus serang. ku pukul dirinya, semua yang bisa ku pukul. Sampai pada saat ia terlentang, aku pukul dadanya seperti yang ia pukulkan dua minggu yang lalu.



semua anggota gank itu telah kukalahkan, sungguh aku tak menyangka bisa melakukan ini.
dengan tubuh penuh keringat dan luka, ku kenakan kembali pakaian. menuju ke jalanan.
aku telusuri jalanan sore itu, berharap ada angkutan yang bisa kutumpangi, dan syukurlah,harapan ku menjadi nyata.
hanya aku isi angkutan umum itu, sehingga tak ada yang menanyai tentang luka lebamku.

setibanya dirumah pukul 18.30, aku mengambil handphone yang tadi kutinggalkan, meminta seorang dokter dari sebuah rumah sakit untuk memeriksa keadaanku.
pukul 19.30 dokter tiba, aku membuka baju agar dokter bisa memeriksa dengan mudah.
ia menempelkan stetoskopnya di perut yang kempis, dada yang merah dan ulu hati. lalu ia memeriksa luka luka, dan memberikan resep obat yang harus ku beli dan sepucuk surat sakit untuk diantar ke sekolah.
setelah tagihan dibayar dokter itu pergi. Besok aku akan minta kakak di warung untuk mengantarkan surat dan membelikan obat.
.
.
.
.
SELESAI

Dikutip Dari:
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Au.iZzhVRyp5ra6xfcouwX6gRAx.;_ylv=3?qid=20110531012051AACsRsd

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...