mataku terbuka, pandangan ku kabur, namun perlahan lahan mulai cerah
aku terbaring di sebuah tikar jerami, posisi berbaring ku terlentang dengan tangan diatas perut
didepanku berdiri seorang kakek, ia melihatku dan berkata "siapa namamu anak muda?'', aku menjawab dengan suara parau sembari menegakkan badan "robert, namaku robert aaaarrgggh !" aku terhempas karena rasa sakit yang luar biasa pada bahu ku, aku tak bisa menegakkan badan, kakek itu mendekatiku dan memegang dada ku, lalu menarik tulang pada bahu ku, aku menjerit sakit namun setelah itu bahuku terasa lebih ringan, aku mulai mencoba duduk.
"apa yang terjadi padamu nak, kenapa badan mu remuk begini ?" tanya kakek
"aku dihajar kek, oleh sekelompok gank" jawabku
"tunggu sebentar" kata kakek sambil masuk ke dalam pondoknya yang terletak di tengah hutan
kuperhatikan disekelilingku, ternyata hari sudah pagi, oh tidak aku telah pingsan selama lebih dari 16 jam !
sekujur badanku terasa perih, terutama perut ku yang kempis. perut adalah bagian dari tubuhku yang paling menderita saat ini, selain karena rasa sakit akibat tendangan dan pukulan kemarin, juga karena rasa lapar yang menyengat. isi perutku sudah kosong. wajar, seharusnya perut diisi paling tidak satu kali dalam 4 atau 6 jam, bayangkan perutku mencerna makanan selama 16 jam tanpa diisi, belum lagi angin menusuk badanku yang tak ditutupi sehelai kain pun, hanya celana.
kepegangi perutku yang malang, kuharap kakek punya sedikit makanan untuk mengganjal rasa lapar yang menusuk ini.
kakek tadi tiba, ia membawa segelas air, ia menyuruhku meminumnya, aku menuruti perintahnya, tanpa memikirkan rasa air itu, ku telan dengan cepat, ternyata pahit yang luar biasa menyerang lidahku, aku mual dan tak tahan aku muntah karena rasa pahit air itu, itu adalah air terpahit yang pernah aku minum.
ku muntahkan air itu beserta cairan perut berwarna bening pahit
"sudah sudah, tahan muntahmu ! jangan aniaya perutmu yang sudah teraniaya itu" teriak kakek
kakek lalu mengajakku kedalam pondoknya, "ayo nak, makanlah bubur nasi ini, kau pasti sangat lapar" tawar kakek
dengan lahap ku makan bubur hangat itu hingga yang tersisa hanya piring
aku kembali menuju ke teras depan, dikanan aku lihat sebuah cermin setinggi badanku, kulihat diriku di dalam kaca dengan memakai celana training parasut hitam, bertelanjang dada dengan tubuh penuh memar
perut dan ulu hati ku merah, pipi ku pecah, dan dada ku seperti punggung yang habis dikerok
ku pegang dadaku, nyeri masih terasa
kulihat badanku yang mulai beranjak remaja itu
tubuhku mulai besar, ketiakku sudah ditumbuhi bulu sepanjang 1 cm dan terkadang bulu bulu itu membuat ku risih, jakun dileher ku mulai besar,
bersambung...
dikutip dari :
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AkwmIkR3w444AGylusfJZ7ShRAx.;_ylv=3?qid=20110528223340AAaYhwX3
2 comments:
komentar ku yang ini, tu di cerita ada tlisan '' arrrggghh'' setauku tlisn itu utk org yg lg marah hehehe.. tp gtau juga lah
itu stu lagi, ada bgian yg shrusnya tidak d tlis hahhaa
Post a Comment